Disclaimer and Privacy Policy

Sunday, December 25, 2011

Berlalu lintas di Makassar

Tadi saya berkendara mobil keluar dari tanjung bunga ke pantai losari, pada saat belok kiri tiba tiba ada pedagang kaki lima jalan melawan arus di hadapan saya. Saya cepat berenti, tapi keadaan lalu lintas ramai, si pedagang kaki lima sulit untuk jalan lagi, saya juga sulit untuk melampaui dia. Kalau seperti ini saya bisa bisa menunggu lama sampai jalur kananku kosong baru saya bisa belok dan pergi... tapi di sebelah kananku ada pengemudi mobil yang jago, dia langsung tahu apa yang terjadi dan memutuskan untuk berhenti seketika.

Keputusannya begitu cepat padahal dia dekat saja di samping belakang kanan. Dia bisa saja jalan terus, tapi dia meninggalkan ruang yang luas buat saya belok. Kalau dia memutuskan untuk jalan terus, mobil-mobil dari tanjung bunga (di belakang saya) harus menunggu lama sampai kanan saya kosong dulu, saya belok, pedagang kaki lima lewat, baru pengemudi di belakang saya bisa lanjut berbelok ke kiri (keluar tanjung bunga cuma bisa belok kiri ke pantai losari).

Tapi karena dia bertindak cepat, saya bisa segera jalan dan melampaui si pedagang kaki lima. Pengemudi yang jago.
----------------------------------------

Beberapa hari yang lalu juga saya berjalan kaki di perempatan kakaktua landak. Itu adalah perempatan dimana arus kendaraan berasal dari tiga sisi, dan sisi ke-4nya adalah jalan satu arah yang menerima arus kendaraan. Tempat itu cukup penting dan ramai, cukup rawan macet karena di sisi-sisi jalan sumber kendaraan yang berhadapan yang satu adalah jalan 2 arah, dan yang satunya lagi adalah jalan satu arah. Dan di dua sisi yang berhadapan tersebut "belok kiri langsung". Lampu lalu lintasnya diatur agar hanya satu sisi yang hijau, setiap kali, jadi sisi yang berhadapan tetap harus saling menunggu, tidak hijau bersamaan.

Waktu itu ada mati lampu, dan lampu lalu lintas di kedua sisi yang tidak berhadapan mati. Mungkin semua lampu mati tapi saya cuma lihat di dua sisi yang saya lewati. Hebatnya, para pengemudi dapat mengatur diri sampai tidak macet. Mereka saling giliran lewat beberapa mobil setiap kalinya.
------------------------------------------

Di makassar ada pengemudi-pengemudi yang pintar-pintar dan tingkat keperduliannya tinggi. Banyak yang dapat dipelajari saat jalan-jalan di Makassar.

Saturday, December 3, 2011

Campuran Super v.02

Wow saya menemukan campuran yang enak: Roti keju Holland bakery + Biskuit Khong Guan yang agak melempem... mmmmmm ododoe ododoe. Coba saja...

Thanks Om John and Tante Fanny sudah membelikan roti dan pudding Holland. Thanks.

Omku seorang pedagang di pasar sentral lantai dasar... sekarang para pemulung mengambil metal-metal di gedung pasar sentral (makassar mall) lantai atas. Sangat berbahaya, jangan sampai gedungnya runtuh.

Friday, December 2, 2011

Digital Middlemen's role questioned v.03

In terms of the Economy of help I tend to answer these questions:

1. Who are the end users of digital markets:
- Share market: Investors who bought shares to gain control and want to help to improve the operation of the company. Or investors who bought shares to hold them, enjoy their dividends, improve the company's power to own assets, etc.
- Currency market: Investors who bought currencies to use them in trading, or for other purposes like anticipating fluctuations.

2. Who are the digital middlemen?
- Both markets: those that bought shares and/or currencies only to sell it again at higher price.

Now my further question is, what help do those middlemen provided? Wouldn't it be cheaper for the end users to just buy straight from another end user? This is digital markets where its easy to meet each other.

When reputation was measured in more rich manners

Reputation has a spectrum, it could come from achievements, popular presentation of one's self, being audited or scrutinized, being on a...