Menerima atau Menolak?

Sebagai orang yang mau belajar berterimakasih, yang mana yang lebih baik?
Banyak menerima pertolongan atau sesedikit mungkin menerima pertolongan?
Karena orang biasanya takut berhutang, buntut-buntutnya terikat dan jadi minus selamanya.

Setelah nonton ini:
https://www.gatesnotes.com/Health/The-big-chill
saya merasa mata saya terbuka. Bahwa lebih baik menerima bantuan sebanyak-banyaknya yang bisa kita dapatkan dengan seizin sumber bantuan tersebut.

Logikanya kita menerima oksigen dari terumbu karang, iklim yang bersahabat dari ekosistem bumi, keadaan politik dan ekonomi yang kondisif untuk hidup dari masyarakat yang baik dan dari para pemikir-pemikir yang mencetuskan hukum dan peraturan.
Belum lagi,
Polisi, Tentara, Petani, Nelayan, Guru, Penemu, dll

Belum lagi,
Kecenderungan untuk mempertahankan kemanusiaan, kecenderungan untuk memaafkan, disiplin ilmiah, disiplin akuntansi, disiplin fisika dan kimia yang berkontribusi dalam infrastruktur, dll

Semua ini pantas kita jaga, dan kita kontribusi.

Jadi saat saya anggap saya mungkin bisa berkontribusi lebih daripada saya menerima, maka di situ saya tahu bahwa ada kebohongan yang sedang saya percayai.

Tidak ada absolut profit, itu absurd, itu sombong, dan itu berbahaya. Yang penting adalah sustainabilitas dan kecenderungan untuk terus berkecenderungan, kemauan dan kemampuan untuk terus menerus berinteraksi dan bagaimana cara meningkatkan tingkat ketersediaan solusi-solusi yang saling menguntungkan di kenyataan.

Kapan dan bagaimana kita memprioritaskan sumber solusi tertentu untuk berterimakasih adalah perjalanan intelektual kita yang berharga, yang membedakan setiap orang, dan merupakan identitas abadi kita.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Matthew 6:34, worries and the system of money

Piracy and Expectation

The Golden Sticker v.07