Anima Rejection (3x lebih sulit) v.03

Pertama tama saya nyatakan dulu definisi saya atas anima:

Anima yg saya bicarakan disini adalah avatar dari orang lain yang ada di dalam pikirannya kita. Biasa kita gunakan untuk mensimulasikan kemungkinan interaksi dengan orang tersebut di masa depan atau di pengandaian.

Tetapi otak kita, memori kita adalah tempat yang kompleks, dia bisa seperti suatu dimensi sendiri, suatu isekai yang terus beroperasi pada saat kita sedang tidak konsentrasi tentang hal tersebut.

Anima-anima di dalam pikiran kita terus berperan dan bertumbuh, menjadi council atau menjadi bagian dari khalayak ramai yang diagregasi dalam proses pengambilan keputusan.

Anima-anima yang signifikan seperti keluarga kita punya bentuk yang kuat dalam pikiran kita, dan ketika kita tidak sedang memanggil mereka pun, mereka terasa keberadaannya di dalam.

Ketika suara-suara mereka mulai terlalu mendominan tak terkontrol di dalam sistem administrasi kita, kita akan mengalami penolakan. Penolakan itu bisa dalam bentuk keinginan untuk mengambil keputusan yang berlawanan dengan keinginan anima orang tersebut.

Contohnya ibu kita mungkin ingin kita berhenti bermain dan meluangkan waktu dengannya. Jadi setiap kali kita bermain dia selalu mengganggu kita. Terkadang kita mengalami hal yang berat dan kita butuh bermain untuk reset pikiran kita. Tapi karena anima ibu begitu mendominasi, efektifitas dari waktu istirahat kita berkurang.

Rasa bersalah yang ditimbulkan oleh ibu dalam contoh di atas akan menimbulkan reaksi perlawanan dalam bentuk keinginan bermain yang berlebihan. Begitu juga dengan anima-anima lainnya yang terlalu mendominasi, seperti suara bos kita, atau pelanggan kita, atau agregasi banyak orang yang merepresentasikan sesuatu. Mereka bisa sangat mengganggu dan menimbulkan reaksi perlawanan.

Keinginan yang timbul dari perlawanan tersebut, seperti keinginan untuk bermain yang berlebihan, keinginan untuk tidak melanjutkan pekerjaan, keinginan untuk tidak menjadi ramah dan baik. Adalah keinginan yang kontraproduktif dan tidak menguntungkan kita. Sehingga kita harus berusaha 2x lebih keras untuk melawan keinginan itu dan 3x lebih keras untuk melawan kejengkelan kita ketika orang-orang tersebut di dunia nyata malah merasa berjasa telah memberi kita "nasehat" atau "pengaruh" yang baik ketika kita akhirnya selesai/sukses melaksanakan sesuatu. (Padahal anima mereka bikin kita 2x lipat lebih sulit menyelesaikannya).
-------------------------------------------------------

Anima adalah anima, mereka bukan orang yang sebenarnya. Walaupun sulit mengendalikan mereka karena kita juga membutuhkan mereka untuk konsisten dengan kebenaran... bukan berarti kita tidak bisa mengatasi mereka.

Ada berbagai cara untuk mengurangi pengaruh anima yang terlalu mengganggu... salah satunya adalah dengan mendiversifikasi dominasi mereka. Kalau mereka adalah orang-orang yang sangat penting buatmu, temukanlah lebih banyak orang lain yang juga penting, dan memiliki karakteristik yang beragam.

Atau cara lain adalah dengan membayar mereka dengan uang, barang, atau jasa tiap kali anda setuju dengan mereka atau menggunakan buah pemikiran mereka atau produk mereka dalam pengambilan keputusan atau dalam pemecahan masalah anda. Setelah anda membayar harganya anima mereka kemudian seharusnya bisa lebih mudah didiamkan. Tapi kalau mereka memang karakternya semengganggu itu, sampai barang/jasa pun tidak mereka hargai, yah sangat tidak rugi untuk menghilangkan mereka dari kehidupanmu.
------------------------------------------------------

Tapi ada lagi cara yang jauh lebih bagus, yaitu mengalokasikan barang/jasa kepada orang lain yang tidak mengganggu kamu, dan yang punya karakter baik dan supportive dan sangat memperlancar dan bukan mengganggu. Ketika kamu berterimakasih atas jasa-jasa orang-orang seperti itu, anima mereka akan menjadi lebih kuat. Dan mereka akan menghimpit / mengurangi pengaruh anima-anima lainnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Matthew 6:34, worries and the system of money

Piracy and Expectation

The Golden Sticker v.07